TRANSFUSI DARAH
PENDAHULUAN
**Immunohematologi adalah bidang ilmu yang merupakan interseksi antara hematologi dan imunologi. Imunohematologi dapat dibagi 2 yaitu:
• Terkait: serologi transfusi, penyakit
hemolitik pada bayi baru lahir, graft versus host disease, imunomodulasi dan
petanda genetik darah
• Tidak terkait: autoimunitas, anemia
hemolitik akibat obat, dan anemia hemolitik yang diinduksi neuraminidase.
**Konservasi darah adalah teknik atau usaha untuk
mengurangi kebutuhan transfusi darah. Secara luas, imunohematologi juga
mencakup imunologi transplantasi jaringan maupun organ.
RESIKO TRANSFUSI DARAH
Reaksi transfusi
yang tidak diharapkan ditemukan pada 6,6% resipien, dimana sebagian besar (55%)
berupa demam. Gejala lain adalah menggigil tanpa demam sebanyak
14%, reaksi alergi (terutama urtikaria) 20%, hepatitis serum positif 6%, reaksi
hemolitik 4%, dan overload sirkulasi 1%.
1.
DEMAM
Peningkatan suhu disebabkan oleh antibodi leukosit, antibodi trombosit atau
senyawa pirogen. Pemberian prednison 50 mg atau lebih sehari atau 50 mg
kortison oral setiap 6 jam selama 48 jam sebelum transfusi atau aspirin 1 g
saat mulai menggigil atau 1 jam sebelum transfusi, dilaporkan dapat mencegah
demam akibat transfusi.
2.
REAKSI
ALERGI
Renjatan anafilaktif terjadi 1 pada 20.000 transfusi. Reaksi alergi ringan
yang menyerupai uertikaria timbul pada 3% transfusi. Rekasi amafilaktif yang
berat terjadi akibat interaksi antara IgA pada darah donor dengan anti IgA
spesifik pada plasma resipien
3.
REAKSI HEMOLITIK
Reaksi ini terjadi karena destruksi sel darah merah setelah transfusi
akibat darah yang inkompatibel. Reaksi hemolitik juga dapat terjadi akibat
transfusi eritrosit yang rusak akibat paparan dekstrose 5%, transfusi dengan
pemanasan lebih, transfusi darah beku, transfusi dengan darah yang terinfeksi,
transfusi darah dengan tekanan tinggi.
4.
PENULARAN PENYAKIT
Selain masalah reaksi antigen-antibodi, maka transfusi yang mana juga harus
memperhatikan kemungkinan penularan penyakit yang dapat menular melalui darah,seperti
HIV, hepatitis B dan C dan virus lainnya. Bakteri juga dapat mengkontaminasi
erotrosit dan trombosit sehingga dapat menyebabkan infeksi dan terjadinya
sepsis setelah transfusi.
5.
KONTAMINASI
Bakteri yang mengkontaminasi trombosit yang menyebabkan kematian adalah:
Staphylococcus aureus, klabisella
pneumoniae, serratia mercescens ,Staphylococcus epidermidis.
6.
CEDERA PARU AKUT
Resiko transfusi yang lain adalah cedera paru akut yang berhubungan dengan
transfusi (transfusion related acute lung injury-TRALI). Kondisi ini berupa
manifestasi klinik yang berupa hipoksemia akut dan edema pulmuner bilateral
yang terjadi 6 jam setelah transfusi.
INDIKASI TRANSFUSI
• Kadar Hb 8,0gr/dl adalah ambang batas transfusi untuk pasien yang dioperasi yang
tidak memiliki faktor risiko iskemia, sementara untuk pasien dengan resiko
iskemia, ambang btasnya dapat dinaikkan menjadi 10 gr/dl.
**Antigen aritrosit
adalah protein atau lipoprotein yang terinkorporasi pada lapisan lipid pada
membran eritrosit. Pembentukan antigen tersebut dikode oleh gen-gen tertentu
yang terdapat pada lokus spesifik pada DNA.
**Antibodi terbentuk sebagai respons adanya antigen.
Antiboid dapat terbentuk sebagai reaksi imunitas tubuh terhadap adanya antigen
asing atau secara natural memang ada karena stimulasi dari antigen endogen yang
normal, misalnya anti-A, anti-B
GOLONGAN DARAH
Sistem golongan darah yang diperiksa dalam pelaksanaan transfusi darah
secara rutin adalah sistem ABO dan RHESUS yang cara penggolongannya secara
praktis dapat dilihat pada tabel berikut:
**PENGGOLONGAN DARAH BERDASARKAN SISTEM ABO :
Golongan darah
|
ANTIGEN
|
ANTIBODI
|
A
|
A
|
Anti B
|
B
|
B
|
Anti A
|
AB
|
A dan B
|
Tidak Ada
|
O
|
Tidak ada
|
AntiA,antiB, anti A,B
|
**PENNGOLONGAN DARAH BERDASARKAN RESUS :
Anti Rh 0
(D)
|
Kontrol Rh
|
Tipe Rh
|
Positif
|
Negatif
|
D+
|
Negatif
|
Negatif
|
D- (d)
|
Positif
|
Positif
|
Harusdiperiksa atau diperiksa denganRh0(D)
|
**DONASI DARAH :
• Seleksi darah
• Imunisasi dan vaksinasi
• Malaria
**PENGAMBILAN DAN PENGUMPULAN DARAH
• Informasi untuk donor
• Reaksi selama dan sesudah donasi
• Uji terhadap darah donor
**TEKHNIK PENGAMBILAN DARAH
• Hemaferesis
• Plasmaferesis
• Sitaferesis
• Plateleferesis/trombaferesis
• Transfusi autologus
• Uji cocok-silang
0 komentar:
Post a Comment