SISTEM
HEMATOPOITIK
1. Pembentukan sel darah (hematopoiesis)
ditentukan oleh berbagai gen, termasuk sitokin dan faktor protein lain.
pembentukan sel darah yang normal dan interaksinya satu sama lain
- Komponen-komponen
darah dan sumsum tulanga.
- Situs hematopoiesis Selama beberapa pekan pada
tahap embrionik, pembentukan sel darah merah berada di dalam kantung telur.
-
Setelah bulan keenam atau
ketujuh dari perkembangan fetus, hati dan limpa baru terbentuk dan menjadi
organ hematopoiesis utama.
-
Pada saat kelahiran, lebih
dari 90% dari seluruh sel darah dibentuk di sumsum tulang
-
Kemudian terbentuklah dua
progenitor yang akan berkembang pada berbagai tahap kemudian selanjutnya akan
dilepaskan pada sirkulasi sumsum, dan
kesistemik.
selama periode puncak hematopoiesis, sumsum tulang maupun limpa dan hati
dapat melanjutkan produksi sel darah yang disebut hematopoiesis ekstramedula
2. Sel stroma
-
Pertumbuhan
dan diferensiasi dari sel hematopoiesis dalam sumsum tulang diatur oleh matriks
ekstraselular dan lingkungan mikro yang ditunjang oleh sel stroma. Sel-sel
ini,termasuk makrofage, fibroblas dalam berbagai tahap diferensiasi, sel
endotel, sel lemak, RE,dan lain-lain.
-
sel
stroma yang mengatur adhesi molekul dan Sitokin lainnya disekresi oleh sel hematopoietik, yang akan bertahan di
dalam sumsum tulang atau berpindah ke tempat dimana sel yang dibutuhkan.
• 3. Stem Sel
-
Semua sel hematopoiesis dalam
organisme merupakan turunan sel stem pluripoten yang mampu, untuk memperbanyak
diri atau berdiferensiasi menjadi seluruh turunan
-
Banyak kelainan darah
(misalnya leukimia) merupakan kelainan sel stem.Sel stem sangat jarang, hanya
sekitar kurang dari 0,01% dari keseluruhan sel berinti di dalam sumsum tulang
normal. Berdasarkan eksperimen hewan, morfologi sel stem tampaknya sama dengan
sel limfoid kecil.
-
Sel stem manusia
mengekspresikan protein permukaan CD34 dan c-kit sertanegatif terhadap CD38 dan
penanda turunan-spesifik.
-
Hanya progenitor yang terdiferensiasi yang dapat diuji kemampuannya
untuk membentuk koloni dalam metilselulosa.
-Satu dari sel progenitor terdahulu dalam sistem seperti CFU terdiri
atas progenitor granulosit, monosit, eritroid, dan platelet.
-Dari pluripoten ini,progenitor lebih spesifik terbentuk. Pada keadaan
normal, stem sel utama mengalami dorman. Sel stem hanya terbagi untuk
mempertahankan keseimbangan hematopoiesis atau memenuhi kebutuhan tubuh
-sel dibawahnya kemudian berdiferensiasi menjadi sel progenitor yang
ditentukan atau kembali mengalami dorman.
-Donor sel stem tidak menimbulkan gejala kekurangan sel stem. Ada beberapa
tahapan hirarkhial dari sel stem dan progenitor
*Eritropoiesis merupakan pembentukan sel darah merah yang terdiferensiasi
berdasarkantahap:
a. Sel stem
b. BFU-E
c. CFU-E
d. Proerythroblasts, erythroblasts, normoblastse. Retikulosit (sel darah
merah matur atau eritrosit dan tanpa nukleus)
*Eritropoietin merupakan sitokin yang menyesuaikan produksi sel darah merah
dengan kebutuhan tubuh.
1. Hemoglobin
Hemoglobin merupakan molekul
yang bertanggung jawab terhadap transport oksigen
• Pada kondisi fisiologis, terdapat 3 tipe
hemoglobin:
a. Hemoglobin Ab. Hemoglobin Fc. Hemoglobin A2 Suplai oksigen menuju
jaringan periferal dipengaruhi oleh 3 mekanisme:
a. Aliran darah
b. Kapasitas transport
oksigenc.
c. Afinitas oksigen dalam
Hemoglobin
2 . Metabolisme
besiBesi merupakan komponen esensial pada hemoglobin. Sebagian besar besi,
dibutuhkan untuk eritropoiesis dan bukan termasuk turunan besi untuk diet.,
*Besi memasuki plasmasebagai Fe3+ dan terikat dengan transferin dan dapat digunakan
lagi pada proses erytropoesis
Sel darah merah dg Layer lipid bipolar dari membaran sel darah merah
distabilkan oleh bagian dalamnya dengan mendekati struktur protein aktin dan
spektrin.Kekurangan protein-protein ini menyebabkan anemia hemolitik.
MYELOPOESIS
Di bawah pengaruh G-CSF (sitokin), sel progenitor myeloid (CFU-G)
terbentuk. Sel inikemudian berdiferensiasi menjadi sel morfologis yang disadari
oleh prekursor myeloid
EOSINOFIL
Eosinofil berada sekitar 1-4% pada perifer leukosit, mirip dengan neutrofil
tetapilebih menunjukkan warna granul kemerahan. Eosiofil berperan terhadap
reaksi alergi,respon terhadap parasit, dan perlindungan terhadap tumor.
BASOFIL
Basofil jarang terlihat dari eosinofil; dalam keadaan normal hanya sekitar
100 sel.Basofil berperan pada proses pelepasan histamin dan heparin serta
memiliki reseptorimunoglobulin E.
SEL MAST
Mirip dengan basofil, sel mast merupakan turunan progenitor sumsum
tulangCD34+, memiliki reseptor IgE, dan menyimpan histamin. Sel mast
berpartisipasi dalam reaksialergi dan imunologis.
MONOSIT
Monosit merupakan turunan sel progenitor myeloid (CFU-GM), yang bereplikasi
dan berdifirensiasi menjadi monosit kemudian berkembang menjadi makrofag
MAKROFAG
Setelah beberapa jam transit dalam darah, monosit bermigrasi ke jaringan
lain yangkemudian berdiferensiasi menjadi makrofag. Makrofag lebih besar dari
monosit dan memiliki nukleus oval.
Terdapat tipe makrofag yang berbeda: misalnya sel kupfer dalam hati,
alveolar makrofag dalam paru-paru, osteoklas di tulang, dll. Fungsi penting
makrofag adalahmembuang sisa-sisa metabolisme dan mengatur poliferasi sel
stroma
SEL DENDRITIK
Keberadaan sel dendritik baru diketahui akhir-akhir ini. Sel dendritik
matur memiliki penanda khusus; mengekspresikan Antigen leukosit manusia kelas
II (HLAs) stimulator dan adhesi molekul
MEGAKARYOSIT
Keping darah merupakan fragmen kecil yang penting untuk hemostasis dan
koagulasi.Keping darah merupakan turunan megakaryosit yang merupakan sela yang
sangat besar
JARINGAN LIMFATIK DAN
IMUN
perkembangan dan organ-organ sistem limfoidSel stem hematopoietic
pluripoten pada tahap awal berkembang menjadi progenitor limfoid dan myeloid
LIMFOSIT T DAN B
• Limfosit B
• Tugas utama limfosit B adalah memproduksi
antibodi. Tahap pertama diferensiasi selB mengambil tempat di sumsum tulang
yang progenitor limfoid berdiferensiasi menjadi sel pre B dan pro B
• Limfosit T
• Limfosit T juga merupakan turunan sel stem
yang berada di sumsum tulang.
*Namun,sebelum menajdi sel fungsional, prekursor selnya bermigrasi ke
timus kemudianberpoliferasi, berdiferensiasi
menjadi sel matur, dan akhirnya dilepaskan ke darah
• Ada dua kelompk utama Limfosit T yang
beredar di bagian darah periferal: sel CD4+ (Sel helper dan CD 8+( limfosit T
supressor atau sel sitotoksik)
SEL NK
Sel NK mengarah pada turunan limfoid, walaupun beberapa memiliki penanda
turunan monosit/myeloid. Secara morfologis, NK sel dikarakterisasi oleh
limfosit granular yang besar.Sel NK diketahui kemampuannya untuk membunuh sel
tumor melalui mekanisme Antigen-independen