Tuesday, August 30, 2016

ABES PARU (LUNG ABSCESS)

          ABSES PARU (LUNG ABSCESS)

DEFINISI

Ø Abses paru adalah proses infeksi paru supuratif yang menimbulkan destruksi parenkim dan pembentukan satu atau lebih kaviti yang mengandung pus sehingga membentuk gambaran Radiologist Air Fluid Level.
Ø Abses paru Primer adalah akibat pneumonia aspirasi atau bronkogenik
Ø Abses paru Sekunder adalah akibat penyebaran infeksi dari tempat lain secara :
l  Hematogen
l  Limfogen
l  Perkontinuitatum

      FAKTOR RESIKO

Faktor risiko utama : 
Ø Penderita dengan kebersihan gigi/rongga mulut buruk/Aspirasi sekret orofaring/ Intubasi
Ø Hilangnya refleks batuk à gangguan neurologis
            ( penurunan kesadaran )
Gangguan proses menelan à peny. neurologi, akalasia (Defek esophagus

     FAKTOR RESIKO LAIN

 Gangguan sistem imun : HIV/AIDS
v Malnutrisi
v Steroid >>
v Usia lanjut
v Diabetes Melitus
v Obstruksi jalan napas
v Bronkiektasis
v Infark paru
v Fibrosis kistik
v Sindrom disfungsi silia

      ETIOLOGI
Bakteri   : peptoscreptococcus spp dll.
Bakteri lain : streptococcus aureus
Parasit : paragonimus spp
Jamur : Aspergillus spp
Mycrobacterium : m.tuberculosa
Neoplsama : kanker paru jenis sel skuamosa

DIAGNOSIS

Ø Gejala klinis
l  Akut maupun Kronik
l  Prodromal
-Demam
-Sesak napas
-Malaise
-Anoreksia
            -BB
            -Batuk (+)
            -Sputum kental berbau busuk
l  Batuk darah
l  Nyeri dada
l  Sianosis

Ø Pemeriksaan fisik

l  Normal
l  Dijumpai kelainan apabila terdapat
         Pneumonia
         Atelektasis
         Efusi pleura
l  Bunyi napas tambahan amforik

Ø Gambaran radiologis


Terdapat kaviti berbentuk oval dan bulan dengan dinding tebal dan gambaran Air Fluid Level didalam kaviti tersebut
         Bula
         Foto toraks : hairline shadow, daerah avaskular
         TB paru
         BTA
         Foto toraks : jarang air-fluid level
         Bronkiektasis
         Foto toraks : jarang air-fluid level à cincin-cincin ektasis
         Mikosis paru
       Elemen jamur (+)
            Foto toraks : jarang air-fluid level
         Empiema
Foto toraks
 CT scan

PEMERIKSAAN MIKROORGANISME

Ø Sputum
l  Langsung  à pewarnaan Gram, BTA, jamur
l  Kultur                à identifikasi
l  Resistensi à panduan antibiotik
Ø Spesimen :
l  BAL
l  TTNA

Bahan biakan lain didapat dari
Ø Aspirat trans trakeal
Ø Cairan pleura (empiema)
Ø Aspirasi paru perkutaneus dengan panduan CT-scan, USG, Fluoroskopi
Ø Terapi
l  Pemberian antibiotik dan drainase merupakan kunci terapi abses paru.
l  Terapi antibiotic umumnya memerlukan waktu cukup lama untuk mencegah kekambuhan, biasanya memerlukan waktu antara 1 sampai 3 bulan

LAMA TERAPI ANTIBIOTIK

Ø Respons klinis dan radiologis à pertimbangan utama
Ø Kontroversi :
l  4-6 mgg hingga perbaikan klinis & radiologis.
l  6-8 minggu - beberapa bulan.
l  AB sampai infiltrat hilang /lesi kecil & stabil à awal th/ AB iv sp. demam hilang, perbaikan klinis dlm 4-8 hari à lanjut th/ oral hingga 6-8 mgg (Bartlett)
Ø Drainase
Drainase postural perlu dilakukan pada penderita abses paru dan harus dilakukan dengan hati-hati. Tindakan drainase ini sangat penting dalam penyembuhan abses.
Ø Bronkoskopi
Bronkoskopi dapat membantu drainase dan pengambilan benda asing serta diagnosis tumor. Perlu diingat bahwa bronkoskopi mengandung risiko pecahnya abses paru sehingga dapat tumpah ke bronkus dan menyebabkan asfiksia.

FISIOTERAPY

Ø Fisioterapi dada à aspek penting dlm tatalaksana
Ø Latihan sistem pernapasan, batuk, perkusi dada, pengaliran postural
Ø Pengaliran postural :
l  membersihkan materi purulen à perbaiki gejala, pertukaran gas dng teknik pengaturan napas
l  Mulai 1x sehari à 2-3x sehari

TERAPI PENUNJANG LAIN :

Ø Pemberian nutrisi adekuat
Ø Terapi penyakit dasar
Ø Memperbaiki kebiasaan hidup yang kurang baik à meningkatkan kebersihan gigi-gusi, stop alkohol
Ø Mencegah aspirasi à intubasi dini

KOMPLIKASI

Ø Infeksi & abses paru berulang
Ø Pecahnya abses ke rongga pleura à empiema, fibrosis/perlekatan pleura, fistula bronkopleura.
Ø Perdarahan/hemoptisis
Ø ARDS (acute respiratory distress syndrome)
Ø Inflamasi membran di dekat jantung
Ø Abses otak

PROGNOSIS

Ø Tergantung peny. dasar, faktor risiko, th/ cepat & tepat.
Ø Tatalaksana tepat  à prognosis baik pada 90% kasus.
Ø Faktor prognostik negatif : kaviti besar (> 6 cm), abses multipel, geriatri, kondisi lemah, immunocompromised, aspirasi berulang,malnutrisi
Ø Peningkatan  mortaliti ~ faktor risiko pada penderita
Ø Prognosis buruk : bila tjd komplikasi, hemoptisis masif 

0 komentar:

Post a Comment