KANKER LARING
(TENGGOROKAN)
• Carcinoma
laring adalah keganasan pada laring.
• Kanker
Laring (pita suara) adalah keganasan pada pita suara, kotak suara (laring) atau
daerah lainnya di tenggorokan.
• Laring atau organ suara adalah struktur epitel
kartilago yang menghubungkan faring dan trachea
• Laring
juga melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi dari benda asing dan
memudahkan batuk. Laring sering disebut sebagai kotak suara.
• Penyakit
Kanker Laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara (laring) atau
daerah lainnya di tenggorokan.
• Kanker di laring hampir selalu merupakan
karsinoma sel skuamosa. Ia kanker yang biasa terjadi pada perokok. Di Amerika
Serikat setiap tahun dilaporkan adanya 10.000 kasus baru.kanker laring bukan
satu, tetapi merupakan beberapa penyakit, tergantung atas lokasinya.
• Kanker
pita suara sejati, berbeda dengan karsinoma supraglotis dan subglotis, biasanya
ditemukan dini karena dampaknya pada suara. Bila kanker pita suara terdiagnosis
dini, maka dapat dicapai angka penyembuhan 98% dengan operasi singkat, tanpa keperluan
trakeostomi permanen atau kehilangan suara.
• Sebaliknya
pada kasus lanjut, mungkin memerlukan terapi yang lama, kehilangan laring dan
kadang-kadang reseksi bedah yang mencakup faring atau laher. Kanker supraglotis
mula-mula timbul sebagai kesulitan menelan; serak merupakan tanda lanjut.
Kanker subglotis dapat mengobstruksi saluran pernapasan sebelum menyebabkan
serak. Karsinoma epitel di tempat manapun di laring dapat berulserasi, dan
ulkus ini dapat terinfeksi yang menyebabkan nyeri. Serak dan sakit tenggorokan
tidak boleh disebut sebagai laryngitis hanya karena ia berespon dengan
antibiotika.
• Sebaliknya
pada kasus lanjut, mungkin memerlukan terapi yang lama, kehilangan laring dan
kadang-kadang reseksi bedah yang mencakup faring atau laher.
• Kanker supraglotis mula-mula timbul sebagai
kesulitan menelan; serak merupakan tanda lanjut.
• Kanker
subglotis dapat mengobstruksi saluran pernapasan sebelum menyebabkan serak.
• Karsinoma
epitel di tempat manapun di laring dapat berulserasi, dan ulkus ini dapat
terinfeksi yang menyebabkan nyeri.
• Serak
dan sakit tenggorokan tidak boleh disebut sebagai laryngitis hanya karena ia
berespon dengan antibiotika.
• Pada
orang dewasa perokok, serak yang menetap lebih dari 6 minggu harus dianggap
kanker pita suara, sampai terbukti lain.
• Kanker kecil tampak sama seperti leukoplakia.
Kanker yang agak besar tampak seperti laryngitis kronika, leukoplakia dan
fiksasi pita suara.
• Kanker
yang sangat besar jelas tampak sebagai kanker, ia berulserasi, fungasi dan menginyasi
struktur sekitarnya.
• Metastasis
ke leher dari kanker pita suara dini jarang terjadi. Tetapi kanker yang cukup
besar untuk memfikasi pita suara menyebar ke nodus limfatikus sevikalis pada
sejumlah besar kasus.
Laring terdiri atas :
- Epiglotis: ostium katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
- Glotis: ostium antara pita suara dan laring
- Kartilago tiroid: kartilago terbesar pada trachea, sebagian dari kartilago membentuk jakun (Adam’s apple)
- Kartilago krikoid: satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak dibawah kartilago roid)
- Kartilago critenoid: digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid
- Pita suara: ligamen yang terkontrol oleh gesekan otot yang menghasilkan bunyi suara, pita suara melekat pada lumen laring.
Etiologi CA laring:
- Tidak diketahui secara pasti
- Berhubungan dengan karsinogen: tembakau, alcohol, polusi industri
- Laringitis kronis
- Penggunaan suara berlebihan herediter
- Herediter
- Laki-laki lebih banyak dari pada wanita
- 50-70 tahun
- squamous cell carsinoma
Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko
terjadinya kanker, sebagai berikut :
• Faktor
keturunan
Faktor genetik menyebabkan
beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker tertentu
bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang cenderung
diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker
kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita
kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita
kanker payudara.
• Faktor
Lingkungan
1. Merokok
sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru – paru, mulut, laring (pita
suara), dan kandung kemih.
2. Sinar
Ultraviolet dari matahari.
3. Radiasi
ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan
dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa menjangkau
jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di Hiroshima
dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel darah,
seperti Leukemia.
• Faktor
Makanan yang mengandung bahan kimia.
- Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker adalah :
- Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung.
- Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap kanker kerongkongan.
- Zat pewarna makanan.
- Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar seperti: kerang, ikan, dsb.
- Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.
- Infeksi
- Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker.
- Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu.
- Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan lambung kronis sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.
- Faktor perilaku
- Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman beralkohol.
- Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti ganti pasangan.
• Gangguan
keseimbangan hormonal
- . Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan.
- Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat dan buah zakar pada pria
• Faktor
kejiwaan, emosional
- Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh.
- Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.
• Virus
- Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :
- Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita.
- Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)
- Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
- Virus Epstein – Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di China virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor lingkungan dan genetik.
- Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker darah lainnya Radikal bebas
- Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber – sumber radikal bebas yaitu
- Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme
- Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari
- Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan (berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan, baik stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.
• Gejala-gejala
yang Timbul
- Kanker laring biasanya berasal dari pita suara, menyebabkan suara serak.
- Seseorang yang mengalami serak selama lebih dari 2 minggu sebaiknya segera memeriksakan diri.
- Kanker bagian laring lainnya menyebabkan nyeri dan kesulitan menelan.
- Kadang sebuah benjolan di leher yang merupakan penyebaran kanker ke kelenjar getah bening, muncul terlebih dulu sebelum gejala lainnya timbul.
• Gejala
lainnya yang mungkin terjadi adalah:
- nyeri tenggorokan,nyeri leher,Batuk
- batuk darah.
- bunyi pernafasan yang abnormal.
- Serak yang menetap
- Bengkak/benjolan ditenggorokan
- Disfagia
- Nyeri ketika bicara
- Rasa terbakar di tenggorokan saat menelan cairan panas
- Dyspnea, lemah
- Berat Badan menurun
- Pembesaran kelenjar limfe
- Nafas bau
• Pencegahan
yang dapat dilakukan terhadap penyakit kanker laring (pita suara) cukup
sederhana yaitu untuk para pengkonsumsi rokok dan alkohol cukup dengan cara
mengurangi dan untuk yang tidak mengkonsumsi rokok dan alkohol hindari rokok
dan alkohol.
• Health Promotion
- Pemberian makanan bergizi (sehat seimbang)
- Penyediaan sanitasi
• Specific Protection
- Imunisasi Spesifik
- Menghindari terhadap zat-zat alergen
- Pemberian makanan khusus
- Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik
• Early Diagnosis dan Promt Treatment
- Upaya penemuan khusus
- Survey kesehatan
- Minitoring dan survailans epidemologis
- Sreening survey
- Pemeriksaan general chek-up
• Disability Limitation
- Pengobatan
- Pemberian multi vitamin
• Rehabilitation
- Fisioterapi
- Kemoterapi
- Psikoterapi
- Sosial terapi
- Rehabilitasi Asthetis
- Vocational terapi
• Pengobatan
- Pengobatan
tergantung kepada lokasi kanker di dalam laring.
Kanker stadium awal diatasi dengan pembedahan atau terapi penyinaran. - Jika menyerang pita suara, lebih sering dilakukan terapi penyinaran karena bisa mempertahankan suara yang normal.
- Kanker stadium lanjut biasanya diatasi dengan pembedahan, yang bisa meliputi pengangkatan seluruh bagian laring (laringektomi total atau parsial), diikuti dengan terapi penyinaran.
Pengangkatan seluruh pita suara menyebabkan penderita tidak
memiliki suara. Suara yang baru dibuat dengan salah satu dari cara berikut:
- Esophageal speech, penderita diajari untuk membawa udara ke dalam kerongkongan ketika bernafas dan secara perlahan menghembuskannya untuk menghasilkan suara.
- Fistula trakeoesofageal, merupakan katup satu arah yang dimasukkan diantara trakea dan kerongkongan. Katup ini mendorong udara ke dalam kerongkongan ketika penderita bernafas, sehingga menghasilkan suara. Jika katup mengalami kelainan fungsi, cairan dan makanan bisa secara tidak sengaja masuk ke dalam trakea.
Elektrolaring adalah suatu alat yang bertindak
sebagai sumber suara dan dipasang di leher.
• Kanker
pita suara yang kecil dapat diterapi dengan pembuangan transoral melalui
laringoskop.
• Kanker
yang terlalu besar untuk pendekatan ini tetapi belum cukup luas memfikasi pita
suara, dapat diterapi dengan laringektomi parsial atau terapi radiasi.
• Terapi
kanker yang cukup besar untuk memfikasi pita suara (kanker T3) masih
controversial dan harus secara tersendiri sesuai dengan kasusnya.
• Beberapa
pusat medis mula-mula mencoba dengan radiasi dan melakukan laringektomi pada
pasien yang gagal disembuhkan (lebih dari 60%).
• Hal
ini berarti bahwa sebagian besar pasien terapi 2 kali, pembedahannya sulit dan
penyembuhan luka berlangsung lambat, tetapi sebagian laring dapat diselamatkan.
• Tak pelak lagi, rencana dan kualitas terapi
radiasi serta kualitas pemeriksaan ulang, pengalaman ahli bedah sangat
mempengaruhi hasilnya.
• Para
medis lainnya termasuk yang kami lakukan, melakukan laringektomi primer pada
kanker laring T3, dengan modifikasi untuk mempertahankan fistula bicara
trakeofaring, bila mungkin.
• Kemungkinan
penyembuhan lebih tinggi, terapi ini lebih dapat ditoleransi pasien, jumlah
pasien yang sama dapat mempertahankan suaranya, tetapi lebih banyak pasien yang
memerlukan trakeostomi untuk penatalaksanaan.
• Pada
kedua sistem tersebut, pasien yang akhirnya menjalani laringektomi cocok untuk
latihan bicara lagi, dengan memakai suara esophagus.
• Tanpa
laring, pasien perlu bernafas melalui trakeostomi permanen, karena tidak ada
lagi hubungan sfingter antara saluran pernapasan dan saluran makanan.
• Pada kasus kanker laring yang telah
bermetastasis ke nodus limfatikus servikalis (atau terdapat risiko tinggi
metastasis mikroskopis) dilakukan terapi tambahan.
• Biasanya
berupa diseksi total noduslimfatikus di leher, bila mungkin dimodifikasi untuk
melindungi nervus asesorius.
0 komentar:
Post a Comment