Saturday, August 27, 2016

ASMA

ASMA




Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig E abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya.

Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody Ig E orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient), faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin.
Efek gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan adema lokal pada dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat Pada asma , diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi daripada
selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa menekan bagian luar bronkiolus.
Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi. Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali melakukan ekspirasi.Hal ini menyebabkan dispnea. Kapasitas residu fungsional dan volume residu paru menjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. Hal ini bisa menyebabkan barrel chest.

 


 

 

 

ASMA KRONIS

Asma kronis ialah suatu asma yang karakteristik ditandai oleh adanya hiperreaktif bronkus yang persisten, yang terjadi setelah paparan dengan allergen yang berulang, sehingga menyebabkan inflamasi kronis saluran nafas , dan keadaan hiperreaktif bronkus yang persisten ini diakibatkan oleh bermacam mediator inflamasi yang dihasilkan oleh bermacam sel inflamasi, terutama sel eosinofil, limfosit dan basofi
Penyebab Asma Kronis
– Infeksi Virus seperti sakit filek
– Alergen seperti debu, bulu hewan, serbuk sari atau jamur
– Asap rokok
– Perubahan udara atau pada saat udara dingin
Tanda penyakit asma kronis antara lain:

– Dada seperti tertekan dan kemudian hal ini akan berlanjut yang menyebabkan seseorang itu akan menjadi sesak nafas.
– Bertambahnya tingkat keparahan dan frekuensi dari tanda dan gejala asma
– Turunnya rata-rata maksimum aliran napas yang diukur oleh peak flow meter, peralatan sederhana yang digunakan untuk memeriksa seberapa baik paru-paru anda bekerja
– Meningkatnya kebutuhan untuk menggunakan bronchodilator – pengobatan yang membuka jalan napas dengan mengistirahatkan otot-otot saluran pernapasan

0 komentar:

Post a Comment